25 November 2008

I Miss My Blog!!!

Udah lama ngga’ nge-blog, rasanya kangen juga nulis lagi. Walopun otak lagi blank, tetep nyoba konsistenlah buat menjaga blog ini dari kepunahan. Soalnya blog ini kan ajang narsisku memang dari pertama aku bikin blog udah komit buat ngerawat blog ini dengan baik, walopun cita-cita awalnya-nyaingin blog raditya dika-tak kunjung berbuah hasil (gimana bisa nyaingin coba, kalo blog kosong terus ngga pernah di-update?).

Aku sedang sering merasa down akhir-akhir ini, nggak di sekolah (vokasi) kampus, nggak dimanapun. Kadang saat sendiri, aku jadi sering mempertanyakan eksistensiku sebagai manusia di dunia ini. Semakin sering aku bergaul dengan orang lain dan semakin banyak orang di sekelilingku, aku jadi semakin merasa kesepian.

“Di tengah keramaian aku masih merasa sepi” (Once, Dewa 19)

Yang lebih memuakkan lagi, semakin aku merasa sepi dan sendiri, semakin bosan aku dengan dunia ini. Membuatku sering berkhayal, seperti apakah rasanya surga di atas sana. Apakah disana banyak orang yang merasa jadi seorang loser seperti aku? Sepertinya nggak, karena surgalah tempat pemenang-pemenang ujian hidup ini. Kalau begitu adanya, apakah ada tempat untuk seorang pengecut selain neraka? Mungkin aku sebaiknya nggak harus melewati sidratul muntaha nanti jika dillemanya seperti ini.

Anyway, oleh karena sebab-sebab yang tidak bisa disebutkan satu persatu, mungkin nanti aku mau membuat blog baru lagi yang niru format blog Nguping Jakarta. Bagi yang belum tau tentang Nguping Jakarta, FYI blog ini adalah semacam kumpulan omongan-omongan yang miss hearing dan kadang rada’ ngaco dan error di sekitar kita sehari-hari yang dikirim oleh ‘korban’ yang mendengarkan atau malah ‘pelaku’ omongan ngaco tersebut. Oleh pembuatnya, blog itu memang dikhususkan buat kejadian yang ada di sekitaran Jaakarta saja, so aku mikir bila ada yang menampung omongan-omongan seluruh Indonesia, kenapa nggak? Toh, bila sasarannya seluruh Indonesia, harapannya semakin banyak orang yang men-submit-kan pengalaman-pengalamannya mendengar omongan-omongan yang miss hearing dan error seperti itu. Selain itu juga bisa mendukung program pemerintah untuk menjalin persatuan dan kesatuan. Hehehe… :)

Lanjut ke kejadian di sekolah vokasi kampus. Sebetulnya agak telat sih ngomonginnya, tapi wabah di sekolah vokasi kampusku ini udah menyebar luas di kalangan mahasiswa D3 Rekmed. Wabah syndrome kekhawatiran akut ini datang dari isu-isu tentang turunnya SK yang menyatakkan bahwa seluruh program pendidikan D3 di Universitas Gede Mbayare (UGM) akan digabungkan menjadi suatu sekolah yang disebut Sekolah Vokasi. That’s why aku selalu nulis kata sekolah vokasi yang di striketrough buat nggantiin kata kampus di postingan ini (dan mungkin postingan selanjutnya!).Buat yang belum tau sekolah vokasi, apa dan bagaimana bentuknya baca saja di sini.

Sebenarnya isu SK pengadaan sekolah vokasi (SV) yang sudah disahkan itu bakan lagi sekedar gosip sih, tapi memang kenyataannya SK itu sudah diturunkan. Nah, kenyataan yang pahit inilah yang membuat seluruh mahasiswa rekmed, terutama angkatan 2006 dan 2007 yang memang sudah bagai memakan buah simalakama-maju susah, mundur nggak mungkin-gempar dan histeris berjamaah. Ditambah lagi ada isu (lha…yang ini baru benar-benar gosip) yang beredar bahwa tahun ini pemberkasan pendaftar CPNS untuk bidang rekam medis bagi lulusan UGM banyak yang ditolak karena belum ada legalisasi dari DepKes. Yang satu ini baru angkatan 2006 yang histeris berjamaah. Secara, mereka hampir mau lulus, masa iya nanti pas daftar CPNS juga nasibnya sama dengan angkatan atasnya yang ditolak mentah-mentah.

Nah…maka dari itu dan oleh karena itu serta oleh sebab itu, maka rencananya hari sabtu (29/11) nanti seluruh umat mahasiswa rekmed yang masih aktif dengan serentak mau ngadain public hearing dengan pengelola prodi Ilkom dan orang-orang terkait lainnya. Buat mahasiswa Rekmed yang sempet baca tulisan ini, jangan lupa dateng ya! Acaranya insya Alloh mulai jam 14.30, ruangan menyusul. Ramaikan acara ini bila kau peduli dengan nasibmu sendiri!

“The fate of your destiny, only you that can make it!”

Sampai ketemu hari sabtu!

15 November 2008

Syndrome Happy-o-euforia di Hari Sabtu

Aku lagi berasa bahagia banget hari ini!

First thing that make me happy today:
"Upacara Penyambutan" calon pengurus Basecamp Rekmed angkatan 2008 akhirnya berjalan mulus melebihi harapan. Sebenernya dari kemarin - lebih-lebih dari pas ngerencanain bikin acara ini - aku agak pesimis dengan banyak hal. Ya jalannya acara, ya pendukung acaranya - pengurus inti basecamp angk.2007 - yang dateng, ya anak2 baru dan angkatan atas yang bisa sempet dateng ke acara ini.

Jujur, dari tadi malem aku udah berpikiran yang nggak-nggak tentang jalannya acara ini. Malahan sebelumnya sempet bimbang apakah "Upacara Penyambutan" ini jadi diadain apa nggak. Soalnya memang persiapan kurang matang, bahkan temen2 pengurus inti basecamp 2007 baru ku-briefing kemarin pagi, dan itupun yang sanggup dateng cuma beberapa.

Lagi-lagi emang faktor kekuatan untuk menggerakkan massa yang aku punya masih terlalu kurang. Ditambah lagi ketegasanku untuk memutuskan segala hal juga amat sangat kurang. aku masih sangat bimbang kalau dihadapin dengan situasi yang dari luar keliatannya pelik, tapi sebenernya solusinya amat gampang. Aku masih terlalu menimbang-nimbang dampak yang bisa timbul kalau aku milih suatu keputusan, dan parahnya dalam menimbang itu aku butuh waktu lama untuk berpikir. Dasar otak lemot! Hah... berasa jadi Presiden RI kita tercinta kalo kek gini, selalu bimbang dalam memutuskan masalah. Hehehe...

Untungnya acara tadi siang berjalan sangat mulus dan mengalir begitu lancarnya. Serasa meluncur di atas es dah! Yah, walopun tadi aku berasa aneh aja ngomongnya pas acara. Omonganku kadang ngelantur nggak jelas dan enggak nyambung sama sekali sama kata-kata sebelumnya. Nggak tau kenapa, selalu pas aku ngomong di depan umum pasti perasaan kek gitu muncul dan semua yang ada di pikiran, yang siap mau ditelorin jadi hilang tiba-tiba. Semua selalu begitu, walopun aku nggak ngerasa grogi sama sekali. Mungkin penyebabnya aku kurang menerapkan omongan cas-cis-cus-ku dalam pergaulan sehari-hari, aku lebih sering diam bila berhadapan dengan teman-temanku, walopun itu teman yang sangat kukenal luar-dalam. Ada yang punya solusinya mungkin?

Oiya, selama acara siang tadi aku mau ngucapin terima kasih yang segunung-gunungnya (ada yang lebih sebesar-besarnya dari gunung?) buat angkatan 2006 yang bisa dengan sukses mencairkan suasana. Terutama buat mba' Rini yang udah berceloteh banyak dan memberi banyak motivasi bukan hanya buat 2008, tapi juga 2007. Kalo nggak ada mereka nggak bisa mbayangin deh tadi siang acaranya sekonyol dan seboring apa jadinya. Pasti bakalan boring mampus! Orang aku yang jadi speaker tunggalnya!

Second thing that make me happy today:
Akhirnya aku bisa minjem DVD PES 2009 juga tanpa modal. Ya, awalnya memang dijanjiin Shidiq mo minjemin, tapi ternyata dia bullshit. DVDnya nggak bisa kebaca!

Nunggu agak lama dikit ternyata ada pinjeman lagi, wich is dari Prise. Dia dapet dari temennya. Makasih berat buat Prise. I love u so much! muah..muah...muah....

Dan yang lebih membahagiakan lagi, ternyata PES 2009 melebihi ekspektasi buat dimaenin di dalem kompieku. Di luar dugaan dan di luar harapan, PES 2009 bisa dimaenin dengan lancar pake settingan medium. Lebih lancar dari PES 2008 malah. Padahal sempat pesimis, paling-paling juga cuma bisa pake settingan low. Ah... I love u Konami!!! muah...muah...muah....

Udah ah, check out dulu. Pengen buru-buru njajal PES-nya nih! Sedahsyat apa sih? Bakalan lembur terus nih selama seminggu. Haaahhhh.... pengin tereak sekenceng-kencengnya: "WOII...ORANG-ORANG SEDUNIA, AKU BISA MAEN PES 2009 DENGAN LANCAR NE!!!" Hanya sebuah euforia sesaat.

07 November 2008

Shocking Friday!

Hari jumat ini dari tadi pagi aku – seperti biasa – ngelayab dari kos buat kumpul-kumpul anak pengurus Basecamp. Organisasi tempatku bernanung ini sekarang emang lagi butuh perombakan disana-sini, walaupun kayaknya kurang pas jika disebut perombakan, karena kita emang nggak merombak apapun dari agenda pengurus sebelum-sebelumnya – hanya berusaha membangun kembali Basecamp yang sempat terlantar. Kita masih belum terarah mau dibawa ke mana organisasi ini. Maka dari itu, pagi tadi kita sepakat bareng-bareng mantepin progam kerja kita agar Basecamp ini memang layak disebut organisasi yang sewajarnya emang punya agenda kerja. Bukan cuma jadi organisasi yang tinggal nama saja seperti saat masa kepemimpinan orde lama Basecamp, dan itu pun nggak dikenal oleh organisasi-organisasi lain kecuali Himakom – saudara tua kita. Harapan kita, masa kepemimpinan sekarang bukan disebut dengan orde baru, tapi langsung orde reformasi. Khawatir kalau nantinya sang Pemimpin berkuasa selama 32 tahun jika disebut orde baru. Mahasiswa apa ya yang betah kuliah sampe 32 tahun? Hehehe….

Yang kusesalin pas rapat pagi tadi, temen-temen para kadiv tercinta masih blank saat kutagih janjinya tentang masalah proker. Padahal sudah kuberi mereka kesempatan selama beberapa minggu sebelum UTS buat memikirkan proker. Mungkin memang mereka perlu mendapat motivasi yang lebih dan yang lebih penting harus terus didesak terus, agar mereka nggak terus berleha-leha menelantarkan proker mereka.

Untuk pertama kalinya, akhirnya aku bisa kumpul dengan temen-temenku anggota PSDM di BEM. Sebelum-sebelumnya memang udah banyak acara dari biro PSDM, tapi kesempatan dan waktu luanglah yang kayaknya memisahkan kita. Hehehe….

Kita tadi kumpul dipimpin sang Kepala Biro langsung – mas Puja – dengan gaya bicara cepet yang khas. Sempat mbahas agenda-agenda PSDM ke depan mau ngapain aja. Diantaranya yang terdekat adalah seminar “Training for Trainer” yang diramu sama BEM KM UGM – BEM se-universitasnya UGM – dan “Seminar ESQ”. Seminar yang terakhir adalah hasil kerjasama 18 BEM Fakultas se-UGM hasil inovasi dari BEM FKG UGM. Setelah mas Puja cerita-cerita banyak tentang kegiatan itu dan kegiatan-kegiatan PSDM lainnya agaknya aku merasa beruntung dan memang tepat pilihanku dulu pas interview untuk milih biro ini. Karena emang aku yang krisis percaya diri dan krisis motivasi diri sangat haus akan acara-acara yang “gue pingin banget” model-model kayak gitu.

Kota Jogja sempat dihajar bencana massal kecil tadi sore. Aku nggak tau persisnya seperti apa karena pas kejadian aku sedang nyambangi Toga Mas, pusat buku diskon di Jogja. Denger-denger sih kejadiannya berupa hujang amat sangat kenceng disusul sama angin puting susu beliung. Nggak bisa mbayangin seperti apa kejadiannya, orang angin puting susu beliung aja aku belum pernah liat.

Setelah check out dari Toga Mas aku baru nyadar betapa ngerinya bencana barusan. Banyak ranting-ranting pohon+daun-daunnya berserakan di jalan, pohon-pohon banyak yang kecabut sampe akar-akarnya, Jl. Colombo banjir selutut – yang bikin motor si Harum mogok, listrik mati – bikin traffic light di jalan juga ikut mati dan akhirnya macet total berjamaah, genteng kampus Milanku tersayang beberapa ada yang raib, pohon pepaya di depan kos tumbang satu, dan yang lebih mengenaskan lagi yaitu pedagang-pedagang kaki lima di sekitar boulevard UGM dan di sebelah utara RS. Panti Rapih banyak yang terluka dan gerobak jualan mereka rusak berat karena beberapa pohon besar di tempat itu roboh dan tumbang.

Yah…kayak ginilah peringatan Tuhan, nggak  bisa ditebak tempat dan waktunya. Saat waktunya tiba, nggak ada seorangpun yang bisa menghindarinya. Semoga momen seperti ini mengingatkan kita akan hari kiamat dan hisab kita di padang mahsyar kelak. Semoga….

03 November 2008

F1 2008 : ‘The Last & The Dramatic Race!’

Mumpung momennya tepat: balapan F1 terakhir musim ini, pengen nyobain kaya’ reporter di majalah-majalah olahraga ah….

F1 race musim 2008 ini menyajikan race yang seru dan mendebarkan hingga detik-detik terakhir. Hamilton yang dipastikan menang hanya cukup dengan menempati posisi Top 5 hampir saja kehilangan mahkota juara dunia F1 musim 2008 kalu saja tidak diberkati dewi fortuna. Bagaimana tidak, Fellipe Massa yang memang memimpin sejak awal hingga akhir balapan sudah dipastikan menang setelah lebih dahulu melewati garis finish daripada pembalap-pembalap lainnya dengan sempurna kalau saja Timo Glock tidak selip saat tikungan terakhir dan Hamilton masih tetap di urutan nomor enam di belakang Sebastian Vettel. Sayangnya, Glock yang jelas-jelas telah berspekulasi dengan terus memakai bak kering walaupun dua lap terakhir diguyur hujan harus termakan jebakan yang dibuatnya sendiri. Walaupun catatan waktu antara Hamilton yang memakai ban basah dan Glock yang tetap kekeuh memakai ban kering pada satu lap terakhir nyaris tak berbeda jauh – yang membuatnya sulit disalip oleh Hamilton – tapi toh tetap saja hujan yang semakin deras pada akhir lap membuatnya termakan dengan ban keringnya. Walhasil, Hamilton yang sesaat sebelumnya sudah berharap-harap cemas tidak akan juara dunia karena di-overtake oleh Vettel – yang membuat posisinya menjadi urutan enam dan mustahil untuk juara dunia – bisa legowo dan terharu karena sudah pasti gelar juara dunia ditangannya. Acungan dua jempol patut dilayangkan untuk Vettel, yang menurut saya tampil prima pada race kali ini.

Perasaan terharu juga dialami oleh Massa yang akhirnya harus menerima kenyataan bahwa ia kalah tipis satu poin untuk jadi juara dunia walaupun sudah menghadiahkan kado yang manis di depan publiknya. Setidaknya hal ini sudah bisa membuktikan bahwa Massa kini telah naik tingkat untuk masuk jajaran pembalap elit di F1. Yah, mungkin tahun depan keberuntungan ada di pihaknya. Secara, tahun yang lalu juga Hamilton harus kehilangan kesempatan menjadi orang nomor satu di balapan jet darat ini karena kalah satu poin oleh Raikkonen. Mungkinkah tahun depan hukum karma juga akan berlaku? Kita tunggu saja.

Harus diakui bahwa tahun ini Massa banyak mendapat kesialan. Sebaliknya dengan Hamilton, sepertinya keberuntungan memang sedang berjodoh dengannya tahun ini. Sayangnya, dengan kemenangan Hamilton yang seperti ini, menurut saya membuat Hamilton seperti bukan pembalap yang benar-benar sejati karena harus terseok-seok untuk mendapatkan titel juara dunia dan pada akhirnya setelah putus asa di saat-saat terakhir dia diselamatkan oleh dewi fortuna. Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi tahun depan. Karena Hamilton adalah pembalap favorit saya, dan saya ingin dia tampil cemerlang tahun depan! Dengan kemenangannya ini, Hamilton membuat serangkaian rekor, yaitu rekor pembalap F1 termuda sepanjang sejarah dan rekor pembalap berkulit hitam yang pertama kali menyabet gelar juara dunia. Tidak lupa juga, rekor pembalap paling dramatis dan paling beruntung sepanjang musim 2008.

Secara keseluruhan musim 2008 ini bisa dibilang musim yang sangat seru dan dramatis. Banyak balapan yang berlangsung dengan alot dan kadang belum bisa ditentukan pemenangnya hingga lap-lap terakhir balapan walaupun banyak juga balapan yang dinilai oleh FIA dengan rating C, alias membosankan, seperti race di Valencia. Tidak hanya itu saja, musim ini juga telah membuat banyak rekor, mulai dari rekor balapan pertama di malam hari di sirkuit Singapura hingga rekor juara dunia termuda dan berkulit hitam sepanjang sejarah perhelatan F1. Mudah-mudahan saja hal ini bisa dapat dipertahankan atau kalau bisa malah ditingkatkan. Mungkinkah hal itu terjadi walaupun banyak beredar isu bahwa tahun depan mulai diberlakukan aturan penyeragaman mesin? Tetap ikuti saja perkembangan race tahun depan! Sampai bertemu kembali di musim balapan 2009!

Salam olahraga….



Berita terkait:

Hamilton Tak Percaya Bisa Juara

Massa victorious, Hamilton champion after nail-biting finish in Brazil

01 November 2008

Refreshing Setelah Menemukan Dua Hari yang Kosong (dan akhirnya bisa bersenang-senang sejenak) saat Mid!

Puas rasanya semalam aku bisa menumpahkan hasratku untuk surfing-surfing walopun niat awal cuma sekedar liat-liat FS yang mangkrak tak berdaya selama UTS. Yah, ginilah sakitnya hidup di jaman globalisasi nan serba canggih ini, kalo nggak ada koneksi dengan internet yah berarti mesti siap-siap ketinggalan jaman. Ironis memang, di saat aku begitu berhasrat untuk terus menjalin silaturahmi dengan dunia maya, keadaanlah yang membuatku merasa sangat dibatasi untuk terus melanjutkan ibadah yang mulia dan bikin ketagihan ini.

Yah… keadaan, dimana-mana selalu keadaanlah yang disalahkan. Sebenernya kasihan juga sih sama kata benda yang satu ini, tapi mau gimana lagi? Lha wong aku juga menderita karena keadaan.

“sebenere keadaan apa to dab? Dari tadi ngomongin keadaan, aku bingung dewe moco tulisanmu!”

Sabar donk mas… kalo crita tu yang runtut, jadi jelas a-i-u-e-o-nya! Ya gini ini, keadaan mahasiswa sekarang yang nggak punya leppi buat wi-fi-an, atau sekadar minjem punya temen, tapi minjemnya lamaaa… banget! (ada gak ya temen yang model gini?) Keadaan itulah yang menyusahkanku dari hari ke hari untuk terus menjalin ukhuwah internetaniyah dengan dunia maya. FS, blog, Google, semua terasa begitu mahal kala aku menyambangi warnet-warnet jaman sekarang karena itulah satu-satunya koneksiku ke dunianya Ronaldisko selain tentu saja, meminjam dengan paksa leppi dan HP orang lain untuk sekedar update berita-berita terbaru.

Tapi baru tadi malam akhirnya aku benar-benar bisa merasakan puasnya surfing yang selama ini baru masih dalam awang-awang (tuh kan, mimpi aja belum! Baru sampe awang-awang!). Dengan girangnya dan dengan khidmatnya, aku benar-benar menikmati tiga jam malam menjelang dini hari tadi untuk sekedar membalas comment-comment di FS dan sightseeing beberapa blog tanpa dihadapkan dengan masalah waktu akses. Kegiatan menyenangkan ini nggak mungkin aku lakukan kalo masih ngakses dari warnet konvensional, dimana waktu akses bagaikan bom waktu yang siap meledakkan dompet kapan saja bila kita lengah memelototi billing. Sebagai anak kos, tentu saja aku nggak mau uang makan dan uang jajan harus terpangkas gara-gara kesenangan sesaat nan bermanfaat ini. Apalagi bila urusannya udah uang pulsa. Wah… kalo kejadiannya seperti itu, nggak bisa ditolerir lagi!

Untunglah tadi malam aku nggak nyambangin warnet-warnet konvensional yang mencekik bagaikan rentenir itu. Aku bisa dengan bebas bermain Firefox dengan billing yang teronggok di sudut taskbar, menanti untuk sekedar diintip oleh sang user. Yah, malam tadi aku benar-benar nggak memperdulikan billing, aku nggak butuh billing sama sekali. Karena aku bisa memperkirakan sendiri biayanya: 3 jam = 3000 perak!

Serius! Ini nggak main main-main. Di jaman yang serba krisis ini, sampe-sampe dollar AS jadi Rp.11000/dollar dan kata-kata krisis juga bisa diambil buat judul game, masih ada saja warnet yang berbaik hati dan setia dengan sumpah anak kost, bahwasanya anak kost dimanapun dan kapanpun harus mempertimbangkan sesuatu dari dompetnya! Hehehe… Nama warnet ini tak jelas, mungkin kalo boleh kubilang tak bernama karena usut punya usut, denger-denger ni warnet adalah lab.komputer yang dialihfungsikan jadi warnet pada malam hari. Surga itulah warnet (lab.komputer) Fak. Teknik UNY. Letaknya agak tersembunyi memang, karena biar nggak terlalu gampang ditemuin orang, yaitu di sebelah Utara Puskom UNY. Lah… setelah melewati gerbang pagar kawat itulah, kebebasan para netsurfer yang tak bersenjatakan laptop sudah di depan mata, menunggu diwujudkan… bila memang penuh dan harus antri. Tapi nek kosong melompong, ya silakan tinggal nyelonong!

nek ngono kuwi carane, piye ra entuk murah? Lha wong fasilitas komputere yo duwe’e lab komputer fakultas. Ibaratnya a’de tinggal mbayar penjaganya thok!”

Wah… kalo urusan-urusan kaya’ gitu saya kurang paham juga. Yang penting kita sebagai user tinggal ndongkrok, eh salah deng, duduk, masukkin id, klak-klik mouse, nonton downloadan sepep kalo sempet pantengin monitor, selesai, bayar! Yang penting murah coy…. Ga peduli lagi sama mas bill!

Anehnya lagi, semalam entah karena saking baiknya tu warnet atau memang ada diskon di atas jam 12 atau barangkali billing-nya emang perlu dibenerin, harga aksesku yang seharusnya 3000 perak mendadak setelah dikonfrontasikan dikondomisasikan dikonfirmasikan dengan mas-mas penjaga warnet, cuma butuh 1800 perak sebagai kompensasi aksesku selama 3 jam!! What the hell!! Apa neraka!! Perlu dikembangkan dan disebarluaskan ni warnet di seantero jagat raya! Dengan bisnis MLM kalo perlu! Jadi misalnya nanti kalo ada yang mo bikin warnet murah, mas-mas penjaganya bisa menawarkan diri. Nantinya yang bisa mengajak orang paling banyak, dialah yang dapat bonus member-get-member dan warnetnya bisa dibebaskan dari biaya akses! Mau,mau,mau….

Oya, setelah tadi malam sempet main-main bentar ke kantinmilan.org, komunitasnya blogger ilkomp ugm dan aku juga sempat baca-baca barang sejenak blog-blog orang yang aku kenal, ternyata baru kusadari bahwasanya sebagian dari mahasiswa UGM, khusunya ilkomp mendapati keadaan dirinya sangat sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran. Dan sebagian dari sebagian yang tadi mendapati dirinya kesulitan dan terserang rasa malas untuk sekedar menulis kehidupan sehari-harinya di blog. Mereka malah lebih senang mengetik script php daripada mengetik suatu tulisan yang paling tidak bisa meramaikan dan memperbaharui blog mereka. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwasanya kebiasaan menulis belum begitu berkembang di lingkungan mahasiswa UGM, termasuk daku sendiri. Sama halnya dengan kebiasaan berbahasa Inggris, yang membuat universitas ini melahirkan mahasiswa yang benar-benar merakyat karena memang bahasa yang fasih diucapkan ya memang cuma bahasa Jawa (jare dosen ilkomp lho ki!). Ironis memang, sama-sama menang bila diadu dalam hal otak dengan universitas besar lainnya, tapi kalau sudah disuruh presentasi dengan bahasa Inggris, yo isone mung koyo ngono…..

Hah, terlalu banyak membocorkan rahasia keluarga sendiri malah ndak didemo nantinya. Cabut aja deh…. Cucian numpuk, setrikaan juga bejibun! Saatnya bergerak lagi!

“ya laundry donk mas, kan sekarang udah murah?”

No way, terakhir kali ngelaundry dua celana jeans-ku dan masing-masing sepotong hem dan sarungku hampir ilang karena seminggu dicari nggak ketemu-ketemu! Damn!!!

Siang nanti juga ada pameran. Siapa mo dateng ni? Setidaknya kita cuma bisa berharap pada kurs dollar yang sudah melonjak dengan kurang ajar ini! Arep tuku LCD je…..

Dan yang lebih kurang ajar lagi, Stefyku agak-agak kurang waras! Nggak enak diajak main, ada beberapa masalah dengan penampilannya! Tak kuras wae po utekmu?